Kondisi bumi yang terus menurun dari tahun ke
tahun serta isu tentang pemanasan global santer dibicarakan akhir-akhir ini.
Seperti yang kita ketahui dan rasakan, alam di sekitar kitapun “memberikan
sinyal” bahwa telah terjadi kerusakan serius dan jika tidak ditanggulangi
dengan segera akan membahayakan masa depan makhluk hidup di dunia ini. Cuaca
yang kian memanas, naiknya permukaan air laut diatas ambang normal adalah
contoh nyata efek dari pemanasan global. Dalam beberapa kliping maupun artikel teknologi ramah
lingkungan terbaru, diungkapkan bahwa aktifitas pabrik dengan berbagai
teknologi mesin serta banyaknya kendaraan bermotor di sebut-sebut sebagai penyumbang
emisi terbesar di dunia.
Kondisi yang dilematis dirasakan oleh perusahaan-perusahaan
di bidang teknologi mesin, baik itu mesin produksi di pabrik, otomotif ataupun
mesin-mesin lainnya. Di satu sisi mereka harus memaksimalkan pendapatan dengan
menekan biaya produksi sekecil mungkin, namun di sisi lain mereka juga dituntut
untuk mengembangkan / menggunakan teknologi terbaru yang ramah akan lingkungan.
Sementara seperti yang kita ketahui bersama dari berbagai referensi baik itu
bersumber dari artikel teknologi maupun media masa, bahwa biaya untuk
mengembangkan teknologi ramah lingkungan membutuhkan investasi yang sangat
mahal.
Berikut ini adalah contoh pengaplikasian teknologi ramah lingkungan
1. Pembangkit listrik tenaga surya / sinar matahari (nanosolar).
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal System / EGS).
3. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
4. Mobil bertenaga listrik.
Setidaknya ada tiga jenis model energi ramah lingkungan yang dapat digunakan
untuk menjalankan mesin mobil, yakni:
perpaduan antara motor listrik dan mesin bensin (hybrid)
energi listrik yang berasal dari tenaga surya atau sinar
matahari (nanosolar)
energi listrik melalui alat pengisian ulang atau baterai,
seperti pada perangkat ponsel (charger)
Teknologi yang humanis atau yang biasa kita sebut sebagai teknologi
ramah lingkungan, dapat diartikan sebagai semua hal yang berhubungan dengan
perangkat teknologi untuk tujuan tertentu dengan memperhatikan aspek-aspek
lingkungan. Sebelumnya orang hanya berfikir instan, bagaimana cara untuk
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan efek panjang dari
semua aktifitasnya, hingga alam memberikan peringatan dan akhirnya kesadaran
itu muncul. Berapa nilai oksigen yang kita hirup? Atau seberapa besar artinya
kelestarian harimau sumatera, orangutan di kalimantan serta pinguin yang hidup
di kutub sana? Jika kita mau bicara jujur, semua itu tak ternilai harganya.
Sudah saatnya kita duduk bersama dan merubah visi demi masa depan anak cucu
kita.
Lantas apa yang bisa kita sumbangkan dalam rangka ikut melestarikan lingkungan?
Di kehidupan sehari-hari banyak hal bisa kita lakukan, mulailah dari hal-hal
kecil. Mengumpulkan sampah organik / non organik di sekitar kita kemudian kita
pisahkan untuk di daur ulang kembali. Menggunakan listrik seperlunya saja serta
mengontrol pemakaian air. Atau jika anda ingin menggunakan mesin pengawet
makanan dirumah dengan teknologi yang ramah lingkungan, pilihlah kulkas
pendingin tanpa freon. Banyak artikel maupun referensi & informasi yang
mengunkapkan bahwa zat ini sangat berpotensi merusak lapisan ozon. Itulah
beberapa kiat untuk kita berpartisipasi mengurangi pemanasan global, dan
selanjutnya pilihan ada ditangan kita.
#ADIWIYATA15
Penulis :
Jimmy Jeremia Samallo Link: http://smanegeri1rangkasbitung.sch.id/
Morbi leo risus, porta ac consectetur ac, vestibulum at eros. Fusce dapibus, tellus ac cursus commodo, tortor mauris condimentum nibh, ut fermentum massa justo sit amet risus.